Entah sudah berapa Pura yang aku lihat di Pulau Bali. Ah banyak, males ngitungnya. Kesan pertamaku saat melihat pura adalah: indah, sangat indah, seolah kita kembali di zaman kerajaan.
Menurut orang-orang sih jumlah Pura
yang ada di Bali ini sampai belasan ribu. Ga percaya? Sok itung sendiri!
Tapi ada satu Pura yang benar-benar
membuat aku harus bilang wow gitu, dan Pura ini adalah.... Jengjengjeng....
Pura Besakih. Inget ya, Besakih, bukan Kekasih. Ah dasar jomblo! Hahaha
Pura Besakih ini ada di daerah
Karangasem, tepat dibawah Gunung Agung. Pura ini merupakan komplek Pura yang
terdiri atas lebih dari 50 Pura di
dalamnya. Pura Besakih ini merupakan salah satu
anggota dari Sad Kahyangan, yaitu enam pura terkenal dan paling suci di Bali.
Selain Pura Besakih, anggota dari Sad Kahyangan ini antara lain ada Pura
Uluwatu, Pura Jagat, Pura Batukaru, Pura Lempuyang Luhur, dan Pura Pusering
Jagat.
Saat itu aku pergi ke Pura Besakih
berdua bersama kawanku, si Munding. Kami kesana mengendarai sepeda motor.
Tujuan kami kesana sih sebenarnya ingin survey dan mencari guide untuk mendaki
ke Gunung Agung.
Ternyata, untuk bisa sampai di Pura
Besakih ini tidak semudah dan semurah yang dibayangkan. Bayangkan di jalan awal
saat hendak ke Karangasem, tiba-tiba motor kami diberhentikan oleh seorang
ibu-ibu asli Bali yang menggunakan pakaian adat lengkap. Kami kaget, pasti.
Setelah kami berhenti, ibu itu pun
bertanya,
"wis mu kemana iki pemuda?"
kalau ga salah sih ngomong gitu, intinya mah nanyain mau kemana lah.
"ke Pura Besakih ne" jawab
kami.
"wissss hati-hati to sekarang disana sedang ada upacara besar"
katanya.
Memang benar dari tadi kami banyak
melihat rombongan orang-orang yang mengenakan pakaian adat berupa udeng dan
kamen. Ternyata ada upacara ya.
"wey!" ibu itu mengagetkan
kami.
"bukan asal sini ya mas?"
lanjutnya
Ternyata dia menyadari bahwa kami
bukan orang Bali, tapi orang Jawa. Ah pasti dari logat kami.
"i..i iya Ne, kami dari Bandung,
cuma sekarang lagi tinggal di Desa Tiga, di Susut, Ne.." jawab kami
"wah bahaya ini" katanya
pelan
"hah? Bahaya kenapa?"
pikirku
Tiba-tiba saja ibu itu menjadi kaku,
seperti kerasukan kupikir. Kami pun kaget, ibu itu berjalan sedikit dan membawa
sesajen serta air yang katanya air suci.
Lalu ibu itu berdiri lagi di depan
motor kami kemudian menyelipkan sesajen diantara plat nomor motor. Waduh.
"sing pemuda dari Bandung, wis
melalidogen ke Besaki.... Bla bla bla bla." begitu lah ibu itu berteriak,
kedengerannya sih kaya mendoakan kami agar selamat. Tapi gerakan dan suaranya
itu loh, lucu banget. Jujur saja, saat itu aku yang tadinya takut malah jadi
menahan tawa.
Tidak lama setelah itu si ibu
menghampiri kami dan memasangkan kembang di telinga kami, serta menempelkan
beras di jidat kami.
Kemudian ibu itu bilang,
"nah ini to, kalian ta
doakan dulu supaya selamat nanti sampai di Besakih dan bisa pulang juga dengan
selamat"
"amin.." jawab kami secara
refleks.
Kemudian kami dipasangkan gelang
berwarna coklat yang menyerupai tasbih.
"pake ini ya mas, supaya selamat
sampai kemana-mana, sudah saya isikan doa di dalamnya" kata ibu itu.
Waduh. Ada apa ini. Suasana tiba-tiba
agak horor.
Ibu itu pun berjalan kembali ke
pinggir, menyimpan barang-barang yang dipakai berdoa tadi. Kemudian ibu itu
mendekat dan berkata
"segitu aja paling mas yang bisa saya kasih, sekarang
mah saya minta aja seikhlasnya dari mas-mas"
Loh, ko jadi gini. Ternyata intinya
ibu ini minta uang toh. Waduh ga ikhlas gini berarti ngedoainnya.
"dua puluh ribu aja mas"
pintanya.
"waduh kami juga ga punya uang
bu segitu mah, bensin juga kurang" jawab si Munding
"ya udah mas berapa aja
lah" jawabnya lagi
Ah lama, udah aja aku kasih ibu itu
10.000. Ibu itu pun berterima kasih pada kami dan mengucapkan selamat jalan.
Kami pun lanjut perjalanan ke Pura
Besakih. Sambil tertawa di atas motor. Konyol, doa aja diduitin. Haha
Setelah hampir setengah jam dari
tempat ibu-ibu misterius tadi, kami pun hampir sampai di Pura Besakih. Terlihat
ramai, banyak orang yang hendak dan sudah beribadah sepertinya. Banyak mata
tertuju pada kami, karena mungkin kami satu-satunya yang tidak mengenakan
pakaian adat. Ah, tau gitu bakal bawa da, ada banyak pedahal di kediaman kami.
Beberapa saat kemudian ada bapa-bapa
dengan pakaian adat yang mendatangi kami, jangan bilang dia mau jualan doa
juga. Ternyata tidak, bapa itu hanya menyuruh kami untuk membayar karcis masuk
ke Pura Besakih. Harganya lumayan 15.000/orang. Yah, dompet kami terkeruk lagi.
Setelah membayar, kami melanjutkan
perjalanan. Kami mencari tempat parkir dulu dekat warung, haus. Dan sialnya,
ternyata setelah kami mau lanjut naik motor, kami ditagih uang parkir. Bukan
seribu atau dua ribu, tapi goceng bro! Sial! Uang 5.000 kami melayang lagi.
Akhirnya kami sampai di Pura Besakih.
Ternyata uang yang sudah kami keluarkan belum cukup. Kami harus mengenakan
Kamen, yaitu sejenis sarung yang merupakan pakaian adat mereka. Wajib pake
kalau mau masuk. Jadi lah kami membayar lagi 5.000 untuk menyewa Kamen. Oke
lah. Ikhlasin.
Kami pun berjalan-jalan memasuki Pura
Besakih. Ternyata ada banyak wisatawan disini. Kebanyakan sih bule.
Ternyata memang benar, Pura ini
sangat megah dan indah. Belum lagi ditambah latar belakangnya ada Gunung Agung
yang berdiri tegak seolah sedang melindungi Pura ini.
Tapi tidak lama kami berjalan-jalan
tiba-tiba ada pemuda yang menghampiri kami,
"selamat siang mas"
sapanya.
"siang bli" jawab kami.
"maaf mas, ganggu, sebelumnya
saya mau kasih tau kalau sekarang sedang ada Upacara besar disini"
katanya, namanya Putu, ada nametagnya.
"oh iya bli, terus?" jawab
kami
"jadi mas-mas tidak boleh
sembarangan jalan-jalan di Pura tanpa ada yang mendampingi" tegasnya
"maksudnya? Cuma bentar doang ko
bli, liat-liat" kata kami
"tetap mas, harus ada guide yang
memandu mas, karena ada beberapa tempat yang tidak boleh dilewati saat upacara,
dan dia akan membantu mas mengenali lebih jauh tentang Pura Besakih"
jawabnya lagi
"wah berapa memang harga
guidenya bli?" jawabku to do point
"60 ribu mas" jawabnya
"mahal banget bli, kami ga ada
uang kalau segitu" jawab Munding
Ah, sial, masa harus bayar lagi. Kita
pun melakukan negosiasi. Oke lah bayar tapi ga semahal ini juga kali, kan udah
bayar karcis masuk.
Akhirnya kami terpaksa menggunakan
guide, harganya setelah berunding menjadi 30 ribu. Udah lebih murah sih, tapi
tetep aja bete.
Putu pun pergi sebentar memanggil
guide untuk kami. Dan ternyata guidenya adalah seorang anak kecil! Masih SD
pula, kelas 5 katanya. Namanya Wayan.
Sejak saat itu Wayan mendampingi kami
berjalan mengelilingi Pura Besakih. Dia menjelaskan banyak hal tentang pura
ini. Dari mulai nama-nama sampai sejarahnya. Lumayan juga pengetahuannya.
Kelihatan sudah sering menjadi guide. Sesekali menjadi juru foto untuk memotret
kami. Lumayan berguna juga ternyata.
Ada banyak hal yang dijelaskan
mengenai Pura Besakih. Tapi yang ku ingat hanya sedikit.
Pura Besakih ini merupakan Pura
terbesar dan paling suci di Bali. Dibangun pada masa Dinasti Gelgel pada awal
abad ke 5 dan selesai di awal abad 11. Gila, keren banget kan. Kebayang
ngebangun ni Pura nyampe lebih dari setengah dasawarsa.
Kemudian Pura Besakih ini mempunyai
tiga Pura Utama, yaitu Pura Penataran Agung (menggambarkan Sang Hyang Widi
Wasa), Pura Kiduling Kreteg (menggambarkan Dewa Brahma) dan Pura Batu Madeg
(menggambarkan Dewa Wisnu).
Ya, mungkin itu saja yang ku ingat.
Sebenarnya Wayan menjelaskan sangat banyak, tapi karena kebanyakan jadi banyak
lupanya juga.
Setelah hampir satu jam berkeliling
dan foto-foto, kami pun hendak pulang. Kami berjalan keluar Pura, lalu
mengembalikan Kamen sewaan itu.
Ternyata tanpa disangka-sangka motor
kami di tempat parkir sudah dikelilingi oleh pemuda asli sana. Pemuda itu pun
berebut-rebut dan menawarkan jasa untuk mendaki Gunung Agung. Selain itu juga,
ternyata kami harus bayar uang parkir lagi 5.000.
Aaaahhh Tidaaaaaakkkk. Dasar,
komersialisme yang berlebihan.
Seru ceritanya,
ReplyDeletebiasanya kalo saya dah mentok banget kalo ditawarin kayak gitu, bener2 gile komersialismenya disana sampai do'a juga dijual
salam
Catur
Terimakasih kang.. Salam juga...
ReplyDeleteMemang kang karena hanya dr wisatawanbmungkin mereka bisa mendapat penghasilan hehe
Kemarin saya grup gitu dari kantor, udah ada tour guide. Tapi tetep aja sya keliling sendiri, apa karena udah didalem kali ya, jadi bebas. Tapi sumpah sih keren puranya
ReplyDeleteKuring menyakiti sareng haté ngejat mun aya dina masalah anu ageung lumangsung dina perkawinan abdi tujuh bulan ka tukang, di antara kuring jeung salaki kuring. jadi pikasieuneun pisan yén anjeunna nyandak hal ieu ka pangadilan pikeun cerai. anjeunna nyarios yén anjeunna moal resep deui sareng abdi, sareng anjeunna moal bogoh ka abdi deui. Anjeunna anjeunna dipak kaluar-bumi sareng ngajantenkeun abdi sareng murangkalih abdi ngaliwat nyeri parna. Abdi nyobian sadaya cara anu tiasa waé pikeun nyayogikeun deui, teras nyuhunkeun, tapi sadaya teu ngeakeun.in anjeunna parantos nyarios yén anjeunna parantos nyieun kaputusan, sarta anjeunna henteu pernah hoyong ningali kuring deui. Janten dina hiji sore, nalika abdi ucing deui tina pagawean, abdi pendak sareng sobat guna anu sanés nanyakeun ka salaki kuring. Ku kituna abdi ngécéskeun unggal hal manéhna, jadi anjeunna ka kuring yén hiji-hijina cara anu tiasa nampi ku salaki deui, nyaeta ngadatangan caster mantra, sabab estu digawé pikeun anjeunna teuing.So abdi pernah percanten ngeja, tapi abdi teu boga pilihan sejen, ti turutan nasihat-Na. Lajeng anjeunna masihan abdi Email alamat tina mantra mantra anu ngadina. Janten isuk-isuk anu sanés, abdi ngirimkeun surat kana alamat anu anjeunna masihan ka abdi, sareng mantra mantra ngajénkeun yén abdi bakal nampi salaki kuring dina poé saterusna. Naon hiji pernyataan endah pisan !! Kuring pernah percaya, ku kituna anjeunna nyarios sareng abdi, sareng ka abdi sadayana anu kedah abdi lakukeun. Mukang isuk-isuk isuk-isuk, surprta héran, salaki kuring anu henteu nyambung kuring kanggo 7 bulan terakhir, masihan kuring telepon pikeun nginpokeun ka kuring yén anjeunna nuju balik. Jadi Endah pisan Ku kituna ieu pisan kumaha anjeunna parantos sumping deui dina dinten anu sami, kalayan seueur kaasih sareng kabagjaan, sarta hapunten hapana, sareng ka nyeri anu anjeunna disababkeun abdi sareng barudak urang. Lajeng ti dinten éta, hubungan kami ayeuna leuwih kuat batan kumaha sateuacanna, ku bantuan Dr. WEALTHY. Ku kituna, abdi bakal saran anjeun kaluar upami anjeun ngagaduhan masalah ngahubungan anjeunna, abdi masihan abdi 100% jaminan anu anjeunna bakal nulungan anjeun .. Surélék anjeunna dina: wealthylovespell@gmail.com, atanapi anjeun Whatsapp anjeunna. + 2348105150446 Hatur nuhun asoooo teuing !!!
ReplyDelete