Strata
sosial dalam masyarakat Toraja memang dibedakan antara kaum bangsawan dan budak.
Tapi ternyata strata sosial itu tidak hanya berlaku pada manusaia. Suku Toraja
pun membuat strata sosial bagi kerbau. Ya, kerbau bagi masyarakat Toraja memang
termasuk hewan sacral dan disucikan. Dalam memandang kerbau, masyarakat Toraja
memiliki persepsinya masing-masing. Selain memiliki strata dalam status sosial,
masyarakat Toraja pun memiliki strata tersendiri dalam memandang kerbau, adapun
strata itu yakni:
Tingkatan Strata
kerbau dan harga kerbau Toraja (Dari
yang paling rendah)
Tingkat
|
Jenis kerbau
|
Pembagian kerbau
|
Ciri-ciri
|
Kisaran Harga
|
1
|
Sambao (Coklat/abu)
|
-
|
Warna
kulit abu-abu dengan bulu kekuningan
|
10 - 20
juta
|
2
|
Pudu’ (Hitam)
|
Pudu’ Balian
|
Bawah telinga ada warna putih, mata bongek,
dikebiri.
|
25 - 100
juta
|
Pudu’ Pangloli
|
Ekor berwarna putih.
|
50 –
100 juta
|
||
3
|
Todi
|
-
|
Putih diantara tanduk, ekornya harus putih.
|
30 - 100
juta
|
4
|
Bonga (belang)
|
Bonga Kambuh
|
Warna putih hanya moncong sampai mata
|
80 -
200 juta
|
Bonga Biasa
|
Kepala dan kaki putih, tubuhnya hitam.
|
100 –
200 juta
|
||
Bonga Tua
|
Semua kepala putih kecuali alis mata, dan warna
putih tidak sampai leher.
|
120 –
300 juta
|
||
Bonga Tengek
|
Putih dada sampai dari leher sampai muka, yang
hitam alis. Ekor dan kuku putih.
|
200 –
400 juta
|
||
5
|
Saleko
|
Saleko ta’pi
|
Motif bercak bagian pundak, kepala, dada dan
perut.
|
200
juta – 1 milyar
|
Saleko biasa
|
Motif antara putih dan hitam seimbang
|
200
juta – 1 milyar
|
||
6
|
Lotong boko
|
Hanya terdapat warna hitam di bagian
punggung/leher.
|
400 juta
– 1,5 milyar
|
Pembagian jenis kerbau ke dalam
strata ini dilihat dari jenis corak dan warna di tubuh kerbau tersebut. Selain
jenis kerbau seperti yang ada di table di atas, masih ada satu jenis kerbau
lagi aitu Tedong bulan, kerbau yang seluruh badanya full berwarna putih tanpa ada corak hitam di kulit. Bagi Suku
Toraja sendiri Tedong Bulan ini dinilai tidak terlalu berharga seperti Tedong
Bonga, Saleko, atau Lotong Boko.
Masyarakat Toraja pun memiliki
pandangan masing-masing yang bisa menentukan nilai kerbau yang akan dia jual
atau beli meningkat, seperti motif corak yang ada pada badan kerbau. Salahh
seorang penjual kerbau di Rantepao menghargai seekor kerbaunya ratusan juta
lebih mahal dari kerbau lainnya karena di tubuh kerbau tersebut terdapat suatu
corak yang menyerupai bentuk manusia.
No comments
Post a Comment