edit

Mitos Gunung-Gunung di Indonesia

Mendaki gunung mungkin kini sudah menjadi hal yang biasa bagi orang-orang, entah apa motivasi mereka, ada yang memang hobi, ada yang memang untuk keperluan, ada yang melakukan penelitian, dan ada juga yang hanya ikut-ikutan. Ya, apapun alasan mereka mendaki, ada satu hal yang pasti, kita harus tetap menjaga etika, sadar bahwa alam adalah bukti kebesaran Tuhan, jangan meremehkan!

Secara umum kita pasti sudah tau, apa yang tidak boleh kita lakukan ketika mendaki. Membuang sampah sembarangan, buang air sembarangan, berkata-kata kasar, merusak ekosistem, berzina, dsb. Tapi di beberapa gunung, khususnya di Indonesia, ada hal-hal unik dan menarik tentang mitos dan pantangan saat mendaki gunung tersebut yang tidak ditemui saat mendaki gunung lain. Apa saja itu? Silahkan membaca :)

1. Gunung Agung (Bali, 3142 m dpl)

Gunung Agung, Bali

Para Pendaki dilarang membawa daging sapi dalam bentuk apa pun (kornet, sosis, dendeng, dll), dilarang juga membawa asesoris yang terbuat dari kulit sapi (dompet, tas, dll), karena sapi merupakan hewan yang di"suci"kan oleh masyarakat Bali.

Dilarang melakukan pendakian saat sedang dilakukan upacara keagamaan. Upacara keagamaan disini salah satunya adalah dengan sesaji kerbau yang diceburkan ke dalam kawah melewati Jalur Selatan. Saat sedang dilakukan upacara keagamaan pun kawasan hutan di gunung ini akan penuh oleh orang-orang yang sedang melakukan ritual, sehingga sulit mendapat tempat untuk membuat camp, atau mungkin tidak akan bisa membuat camp.

Bagi masyarakat Bali, Gunung Agung merupakan gunung yang paling keramat. Gunung ini dipercaya sebagai tempat kediaman dewa, yaitu Dewa Batara Gunung Agung, yang diidentifikasi sebagai Mahadewa. Gunung lain yang juga dikeramatkan meliputi Gunung Batur, Gunung Batukao, dan Gunung Abang.

2. Gunung Lawu (Jawa Tengah, 3265 m dpl)
Gunung Lawu


Gunung Lawu terletak di Pulau Jawa, Indonesia, tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Status gunung ini adalah gunung api "istirahat" dan telah lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. Di lerengnya terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air dan belerang.

Gunung Lawu memiliki tiga puncak, yakni Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan Hargo Dumilah. Yang terakhir ini adalah puncak tertinggi.

Di lereng gunung ini terdapat sejumlah tempat yang populer sebagai tujuan wisata, terutama di daerah Tawangmangu, Cemorosewu, dan Sarangan. Agak ke bawah, di sisi barat terdapat dua komplek percandian dari masa akhir Majapahit, yakni Candi Sukuh dan Candi Cetho.

Di kaki gunung ini juga terletak komplek pemakaman kerabat Praja Mangkunagaran, yaitu Astana Girilayu dan Astana Mangadeg. Di dekat komplek ini terletak Astana Giribangun, pemakaman untuk keluarga presiden kedua Indonesia, Soeharto.

Gunung Lawu menyimpan sejumlah teka-teki yang hingga kini masih menjadi misteri, terutama pada tiga puncak utamanya yang menjadi tempat penuh mitos bagi masyarakat Jawa. Puncak Hargo Dalem diyakini sebagai tempat pemusnahan diri Raja Majapahit Prabu Brawijaya Pamungkas. Sementara, Harga Dumilah merupakan lokasi penuh misteri yang menjadi tempat olah batin dan bersemedi.

Gunung Lawu disebut-sebut sebagai pusat kegiatan spiritual di Tanah jawa, yang bertalian erat dengan budaya dan tradisi Keraton Yogyakarta. Tak heran, setiap orang yang hendak melakukan pendakian ke puncak Gunung Lawu harus memahami dan mematuhi segala larangan. Jika melanggar, maka orang tersebut diyakini akan celaka saat mendaki Gunung Lawu.

3. Gunung Merapi, Yogyakarta 

Gunung Merapi

Gunung ini menyimpan banyak kisah dan legenda. Gunung Merapi juga dipercaya sebagai tempat keraton makhluk halus. Panembahan Senopati pendiri kerajaan Mataram memperoleh kemenangan dalam perang melawan kerajaan Pajang dengan bantuan penguasa Merapi. Gunung Merapi meletus hingga menewaskan pasukan tentara Pajang, sisanya lari pontang-panting ketakutan. Penduduk yakin bahwa Gunung Merapi selain dihuni oleh manusia juga dihuni oleh makhluk- makhluk lainnya yang mereka sebut sebagai bangsa alus atau makhluk halus.

Tempat-tempat yang paling angker di Gunung Merapi adalah kawah Merapi sebagai istana dan pusat keraton makhluk halus Gunung Merapi. Di bawah puncak Gunung Merapi ada daerah batuan dan pasir yang bernama “Pasar Bubrah” yang oleh masyarakat dipercaya sebagai tempat yang sangat angker. “Pasar Bubrah” tersebut dipercaya masyarakat sebagai pasar besar Keraton Merapi dan pada batu besar yang berserakan di daerah itu dianggap sebagai warung dan meja kursi makhluk halus.















4 comments

  1. Keren, sampai gunung Agung pun dibahas. Appreciate deh

    ReplyDelete
  2. apiik gan,,, eh katanya tuh gunung lawu "pusere ndonyo" katanya jika gunung itu meletus dunia akan hancur ( tpi ak bingung kan gunung lawu adalh gunung yg tdk aktiv,masak bisa meletus ? )
    ,,apa iya gan ??
    Sekian makasih...

    ReplyDelete