edit

Bandung vs Tyumen

Ada sebuah pemandangan menarik di Kota Tyumen, yaitu The Bridge of Love atau Jembatan Cinta. Hal ini menarik bagi saya, karena jembatan ini memiliki bentuk yang mirip dengan Jembatan Pasupati di Kota Bandung, kota kelahiran saya. Walaupun bentuknya mirip, tetapi dari segi ukuran sangat berbeda jauh, jika Jembatan Pasupati di Bandung dijadikan salah satu penopang di fly over atau jalan layang, Jembatan Cinta di Tyumen diperuntukkan bagi para pejalan kaki yang ingin berwisata.

Saya selalu teringat Kota Bandung setiap saya melihat Jembatan Cinta Tyumen ini. Bagi saya, tinggal di Kota Tyumen merupakan satu pengalaman yang sangat berharga. Kehidupan di Kota Tyumen bisa dikatakan 180 derajat berbeda dengan kehidupan di Kota Bandung. Mulai dari cuaca, penduduk, budaya, dan lainnya benar-benar jauh berbeda.

Pertama dari jumlah penduduk, seperti yang kita tahu bahwa Kota Bandung adalah kawasan Kota Metropolitan terbesar kedua di Indonesia, setelah Jabodetabek. Jumlah penduduk Kota Bandung pun merupakan yang terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Tahun 2015 diperkirakan jumlah penduduk Kota Bandung adalah sekitar 2,5 juta jiwa, sementara Kota Tyumen hanya sekitar 700 ribu penduduk. Beda jauh kan?
Read More....
edit

Welcome Greetings From Siberia

It’s been almost 6 months I live in Tyumen City. The first day when I came here, it was October, the temperature was 0oC, and I was like: “What the heck! Zero degree! Am I living inside the refrigator???". I really wanted to find a genie and ask him to transform me into a bear so I could hibernate and sleep during the terrible winter. But then, I realized something, 0oC is not that cold, in January and February the temperature was about -30oC until -45oC. Yeah, minus, I ain’t kidding. It’s just like a greeting from Russia, “Welcome to Siberia!”.

Spring finally came in March. In the end of February, we did a Russian folk tradition, we was burn a beautiful doll called “Maslenitsa”. We sang, we danced, we prayed, and we ate traditional foods. Russian do this tradition as the farewell for Winter and the welcome greeting for Spring. Yeah, finally, Spring!

After that time, I really hope that our “ritual” will work, and the snow will stop haunting us. But no, our relationship with snow has not finished yet. In the end of March and early April, they came again. They even came with the larger number of armies! The streets and trees became snowy again. I hate this, because in the next days, it would be muddy, muddy, and muddy everywhere! My friend once said to me that in Russia, winter will be 9 months, and the 3 months will be summer. I believe it now.

Read More....
edit

Festival Maslenitsa Mahasiswa TSU

Pada hari Minggu tanggal 26 Februari 2017, mahasiswa internasional dari Tyumen State University melaksanakan sebuah festival yang dikenal dengan nama "Maslenitsa". Acara ini merupakan sebuah tradisi yang dilakukan setiap tahun oleh masyarakat di Rusia. Tujuan dari acara ini adalah sebagai bentuk penyambutan terhadap datangnya musim semi, dan salam perpisahan untuk musim dingin.

Maslenitsa sendiri sebenarnya adalah nama dari boneka yang didandani sedemikian rupa hingga terlihat cantik. Pada acara ini, boneka Maslenitsa akan dipajang ditengah lapang, lalu orang-orang akan berputar mengelilingi boneka tersebut sambil bernyanyi dan memanjatkan doa. 

Pada awalnya, Maslenitsa ini merupakan sebuah tradisi dari Kaum Pagan. Dalam mitologi Bangsa Slavic, Festival Maslenitsa ini didedikasikan untuk Volos, Dewa Bumi, air, dan hutan. Namun kemudian Maslenitsa ini menjadi salah satu bagian dari tradisi Umat Kristen Orthodox di Rusia. Biasanya acara ini dirayakan setiap 8 minggu menjelang Hari Paskah.

Read More....
edit

Komunikasi Jenaka Antar Bangsa

Saya bersyukur karena memiliki beberapa teman yang berasal dari berbagai negara. Tentu saja berkomuikasi dengan mereka tidak semudah berkomunikasi dengan teman dari Indonesia. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan, karena beda negara, tentu saja beda budaya, dan beda bahasa. Jika perbedaan ini disikapi sebagai sesuatu yang menyenangkan, maka bisa jadi itu adalah sebuah kelucuan. Termasuk perbedaan dalam bahasa, seperti:

1. Beberapa kata dalam Bahasa Rusia mirip dengan Bahasa Sunda. Misalnya "Это" (dibaca Eta), ini merupakan kata tunjuk yang kurang lebih artinya adalah "Itu" atau "That is". Lalu "Чай" (dibaca Cai) artinya adalah "Air Teh". Jadi kalau ada orang Rusia yang bilang "Eta cai", artinya sama seperti "Itu Air Teh", kalau orang Sunda yang bilang artinya jadi "Itu Teh Air".

2. Nama "Komar" merupakan salah satu nama yang umum di Indonesia, sebenarnya kata ini merujuk pada Bahasa Arab yang berarti "bulan", tetapi lain hal kalau di Rusia, "komar" (ditulis Комар) justru mempunyai arti sebagai "nyamuk".

3. Dalam Bahasa Rusia, kata "Suka" (ditulis Сука) mempunyai makna yang negatif, yaitu "bitch". Jadi jika ada orang Rusia yang mengatakan "aku suka kamu" bisa jadi itu artinya adalah "Im your bitch".

Read More....